Teknologi: "Fenomena Jual Beli Online di Indonesia"

“Teknologi: Fenomena Jual Beli Online”
Oleh: Ichtiarin Darojati

Teknologi baru saat ini telah memudahkan manusia dalam segala bentuk kemudahan. Bisa dibilang, kita sudah ketergantungan dengannya, dimana dalam sehari kita tak dapat hidup tanpa bersentuhan dengan teknologi. Teknologi telah
mendekatkan orang sejauh apapun namun sangat mudah untuk berkomunikasi, jarak bukan lagi sebuah halangan berkomunikasi. Teknologi tidak semata-mata memberikan kemudahan dalam berkomunikasi, akan tetapi juga memberi kemudahan dalam bisnis, yaitu bisnis online. Munculnya online shop diawali dengan perkembangan teknologi yang semakin hari semakin mutakhir. Dahulu, ketika hendak membeli pakaian maka manusia akan pergi ke pasar/swalayan berdesak-desakan dengan pembeli lain. Kehadiran internet ternyata merupah proses jual beli, jual beli tidak selalu pembeli datang ke tempat penjual. Diawali tahun 1990-an, Tim Berners-Lee dengan WWW server pertamanya, membuka penggunaannya secara komersial dan dipergunakan sebagai sistem online toko pizza, yaitu Pizza Hut. Tahun 1994, Netscape memperkenalkan enkripsi data SSL transfer online, agar belanja lebih aman. Tahun 1995, Amazon meluncurkan situs belanja online, dilanjutkan dengan eBay di tahun 1996. Di Indonesia kini online shop sudah menjamur dalam kehidupan manusia. Banyak online shop yang menyediakan segala kebutuhan manusia baik berupa makanan, pakain, barang elektronik, barang pecah belah, dan masih banyak barang lainnya.
Menurut laporan Nielsen Indonesia yang dipublikasikan triwulan pertama tahun 2014, konsumen Indonesia mulai menyukai belanja online seiring dengan meningkatnya penetrasi Internet di Indonesia. Mereka senang membaca ulasan dan mencari informasi mengenai produk dan jasa yang dibutuhkan. Menurut We Are Social, per Januari 2014 pengguna Internet di Indonesia mencapai 72 juta pengguna atau 29 persen dari populasi. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) memperkirakan, di akhir tahun 2014 jumlah pengguna Internet di Indonesia akan mencapai 107 juta dan menjadi 137 juta atau 54 persen populasi di akhir tahun 2015.
            Online shop pada prinsipnya sama dengan pedagang offline shop, dalam online shop kita hanya membutuhkan suatu koneksi internet yang mampu menghubungkan kita pada orang lain. Belanja online berarti kita berbelanja lewat dunia virtual, tokonya pun virtual. Seperti namanya, online shop memerlukan saluran internet untuk terus terhubung dengan pelanggan ataupun untuk mencari produk dan informasi yang dibutuhkan untuk meningkatkan pendapatan. Teknologi baru bagi pemilik online shop sangat berguna untuk menjual dagangannya, teknologi memiliki peran dalan online shop yaitu:
1.      Memperlancar Komunikasi
2.      Menarik Konsumen
3.      Efektivitas Biaya
4.      Bisa Berbisnis 24 Jam
5.      Membuka Lapangan Kerja Baru
6.      Memberikan Pengetahuan dan Sumber Informasi

Seiring meningkatnya penetrasi internet di Indonesia, sebagiam orang yang lebih menyukai belanja online daripada belanja offline karena tidak perlu repot datang langsung ke toko. Banyak online shop yang menjual dagangannya lewat facebook, twitter, instagram, messanger, olx, bukalapak, trivago, dan situs berbagai situs lain. Alasan kenapa mereka lebih memilih belanja online:
1.      Konsumen butuh produk tersebut
2.      Konsumen menginginkan produk tersebut
3.      Produk susah dicari di toko offline
4.      Produk mempunyai kelebihan yang tidak ada di toko lain
5.      Produk unik dan menarik
6.      Ada penawaran khusus
7.      Konsumen enggan untuk mencari di toko offline

Berdasarkan survei yang diselenggarakan oleh APJII dan PUSKAKOM UI sebanyak 58% pelaku belanja online adalah perempuan, maka tidak terlalu mengherankan apabila pakaian menjadi komoditas yang paling laku. Karena proses jual beli yang dilakukan dalam dunia virtual, pembayaran dilaukan melalui BANK. SMS banking merupakan metode pembayaran yang paling sering digunakan, meliputi 67% dari total pengguna. Selain menggunakan SMS Banking, pembayaran juga bisa dilakukan melalui internet banking dan transfer tunai.

Selain memiliki alasan untuk membeli produk secara online, banyak juga alasan untuk tidak melakukan pembelian secara online. Alasan yang membuat mereka tidak melakukan belanja online antara lain:
1.      Khawatir kualitas produk tidak sesuai dengan yang diharapkan
2.      Takut akan keamanan informasi
3.      Kurangnya kontak fisik dengan penjual
4.      Takut barang tidak sampai

Belanja online yang sebagian orang rasakan sebagai kemudahan ternyata masih banyak orang yang enggan memilih untuk berbelanja online. Ketidakpercayaan merupakan faktor utama yang menyebabkan tidak mau untuk belanja online. Banyak cara yang bisa digunakan agar tidak tertipu dengan online shop, berikut tips dan trik berbelanja online:
1.      Pastikan online shop tersebut bukan online shop abal-abal
Untuk memastikan online shop itu abal-abal atau tidak, ada baiknya cari tau testimoni atau feedback penjual. Bisa juga cari tau profil penjual masuk ke daftar blacklist di Indonesia beserta dengan rekening yang digunakan.
2.      Hindari Harga Miring
Harga produk yang tidak sesuai dengan harga pasaran tentu memunculkan pertanyaan dihati konsumen. Oleh karena itu, hindarilah harga miring. Bisa saja harga miring ini strategi untuk mendapatkan korban penipuan.
3.      COD (Cash On Delivery)
Apabila online shop tersebut masih dalam satu wilayah, lebih baik gunakan COD. Tapi jika berbeda wilayah, jasa ekspedisi adalah solusinya.
4.      Rekber
Rekber digunakan untuk meminimalisir penipuan. Lebih baik menambah uang untuk jasa rekber daripada tertipu, terlebih jika harga barang tersebut tergolong mahal.
5.      Tanyakan Kondisi Barak dan Garansi
Sebelum jual-beli dikatakan sah, pembeli wajib menanyakan kondisi barang dan garansi produk tersebut. Jangan sampai pembeli dirugikan karena barang berkwalitas buruk dan tidak bergaransi.
6.      Simpat sms/chatting dengan penjual
Sms/chatting harus disimpan sampai barang benar-benar sampai dan tidak mengecewakan. Sms/chat dapat digunakan sebagai acuan kronologi ketika barang tidak sampai/mengecewakan.
7.      Simpan Bukti Pembayaran
Belanja online tidaklah terlihat transaksi antara penjual dan pembeli. Buktri pembayaran harus disimpan baik baik agar bisa dijadikan bukti apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dalam berbelanja.

            Belanja online pada prinsipnya harus didasarkan pada kepercayaan. Ketidakpercayaan hanya akan menimbulkan keraguan dalam hati konsumen selama produk tersebut belum ada ditangan. Sebelum melakukan belanja online, ada baiknya gunakan tips dan trik agar tidak menjadi korban penipuan. Apabila masih belum yakin untuk berbelaja online, lebih baik urungkan niat dan cari produk tersebut di toko offline. Online shop bagi sebagian besar memberikan kemudahan, terutama orang yang tidak suka dengan keribedan berbelanja offline. Manfaatkan teknologi selagi itu bisa memudahkan.

Referensi:


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Film Berbagi Suami

Review Teori Anxiety/Uncertainty Management dari William Gundykunst