Review The Media Equation Of Bryon Reeves & Clifford Nass
The
Media Equation
Of Bryon Reeves & Clifford Nass
Pengantar
Teori Persamaan Media
dicetuskan oleh Bryon Reeves dan Clifford Nass. Mereka berdua adalah anggota
dari department komunikasi di Standford University dan direktur dari sekolah
Social Responses untuk proyek Teknologi Komunikasi. Kedua laki-laki ini membangkitkan
minat melalui interaksi manusia dengan TV, computer, dan teknologi tinggi
lainya. Melalui serangkaian penelitian, Revess dan Nass ingin melihat bagaimana
komunikasi y
ang terjadi antara seorang individu dengan media. Dasar dari program penelitian untuk menjelajahi alat penghubung ini, Reeves dan Nass yakin bahwa orsng akan memeperlakukan media komunikasi jika mereka menjadi manusia.
ang terjadi antara seorang individu dengan media. Dasar dari program penelitian untuk menjelajahi alat penghubung ini, Reeves dan Nass yakin bahwa orsng akan memeperlakukan media komunikasi jika mereka menjadi manusia.
Teori
ini mencoba untuk memperlihatkan bahwa media juga bisa diajak bicara, media
diaanggap sebagai bagian dari kehidupan. Revees dan Nass meyakini bahwa orang
akan memperlakukan media komunikasi seperti mereka memperlakukan media.
Agenda-Setting
Theory
·
The
Media Equation = Real Life
Dalam
buku Reeves dan Nass yang berjudul “The Media Equation”, mereka memperhatikan
chip computer, software, transistor, dan TV digital sebagai objek benda mati
dan mengharapkan mereka untuk tetap dalam arah. Praktek implikasi dari
persamaan media adalah ketika kita menyalakan tv atau computer, kita mengikuti
semua aturan dalam interaksi interpersonal bahwa kita praktek sepanjang hidup.
·
Beyond
Intuition That Protest: “Not Me, I Know a Picture Is Not a Person”
Reeves
dan Nass menyatakan bahwa kita akan merespons media secara sosial dan alami.
Walaupun mereka tahu bahwa itu merupakan hal yang tidak masuk akal untuk
dilakukan, mereka juga tidak berfikir bahwa respons itu mencirikan diri
seseorang.
·
Old
Brain Fooled by New Technologies
Reeves
dan Nass menggunakan teori evolusi yang lambat untuk menjelaskan alasan mereka
mengapa manusia menanggapi media secara sosial dan alami. Dalam pandangan
mereka, otak manusia terlibat dalam sebuah aktivitas dan perilaku sosial, dan
melihat semua objek yang dirasakanya adalah benda nyata. Semua yang kelihatan
nyata akan menjadi benar-benar nyata. Sebenarnya kita belum beradaptasi dengan
keberadaan media baru sehingga apapun yang kelihatan nyata akan diwujudkan oleh
kita.
Media
memberikan kontribusi dan pengaruh yang cukup besar bagi kehidupan manusia.
Menurut Reeves dan Nass, media lebih dari sekedar alat. Mereka juga menekankan
bahwa yang diberikan lewat TV, komputer, smartphone, atau media yang lainya
merupakan sebuah kenyataan yang sebetulnya.
·
Proving
the Equation
1.
Interpersonal
Distance
Interpersonal distance merupakan
sebuah penelitian yang dilakukan mengenai perubahan emosi, sikap, dan isyarat
seseorang ketika orang tersebut sedang berhadapan dengan orang yang berbicara
dengannya ketika berada di layar tv dengan jarak yang berbeda. Hasil dari
penelitian tersebut menyebutkan bahwa jarak antara penonton dengan layar TV
yang dilihatnya memiliki pengaruh terhadap perubahan sikap, emosi, dan isyarat
penonton.
2.
Similiarity
and Attraction
Menurut Reeves dan Nass, ketika
sebuah mesin dilengkapi dengan personality-like-characteristics maka orang akan
merespons mesin tersebut seolah-olah mesin tersebut mempunyai kepribadian.
3.
Source
Credibility
Kita akan percaya atau tidak
percaya terhadap suatu berita atau peristiwa berdasarkan siapa yang
menyampaikanya. Ketika kita sedang menonton berita mengenai sebuah kasus yang
disajikan oleh pembawa acara berita yang sudah terkenal dan merupakan sumber
yang kredibel tentu kita akan lebih percaya terhadap berita tersebut daripada
berita yang disampaikan oleh teman.
Critism
Penelitian Reeves dan Nass dalam teori
The Media Equation bahwa komunikasi interpersonal memiliki konsep komunikasi
satu arah (one way communication). Teori
ini jika mempelajari reaksi orang ketika sedang berinteraksi dengan medi lebih
detail akan mengindikasikan persoalan dalam psikologi daripada komunikasi.
Praktek dari teori ini juga dorongan psikologi lebih banyak daripada praktek
komunikasinya.
Penerapan
Teori ini dapat diterapkan dalam
komunikasi interpersonal, khususnya dalam komunikasi massa. Teori ini
mengungkapkan bahwa dengan adanya keberadaan media, maka media dinggap
selayaknya manusia yang bisa diajak untuk berkomunikasi. Pesan-pesan penting
yang akan disampaikan kepada publik oleh media. Pesan tersbut akan mudah
tersampaikan apabila media yang menyampaikanya memiliki kredibilitas tinggi.
Contoh
Kasus
Dalam film Doraemon yang berjudul Stand
By Me, Doraemon akan meninggalkan Nobita ketika Nobita sudah bisa merubah
hidupnya menjadi lebih baik. Ketika Doraemon meninggalkan Nobita serta Nobita
sudah mulai membiasakan diri hidup tanpa doraemon, tiba-tiba doraemon datang
lagi dalam kehidupan Nobita. Kedatangan kembali Doraemon ke dalam hidup Nobita
tentu menimbulkan reaksi yang berbeda-beda pada individu. Ada yang terharu
karena Doraemon kembali lagi, ada yang merasa biasa saja, dan ada juga yang
kecewa dengan datangnya Doraemon.
Komentar
Posting Komentar